KERAJAAN DEMAK
A.Letak Kerajaan
Kerajaan Demak merupakan kerjaan Islam pertama di Pulau Jawa. Secara geografis kerajaan Demak terletak di kabupaten Demak propinsi Jawa Tengah. Pada awalnya daerah Demak dikenal dengan sebutan Bintoro atau disebut juga Glagah Wangi, yang merupakan kerajaan bawahan Majapahit.
B. Kehidupan Politik
Kerajaan Islam Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1475-1518 M. Di Bintoro Demak. Pada saat itu kerajaan Majapahit sedang mengalami kemunduran, sehingga mudah bagi Raden Patah untuk mendirikan kerajaan sendiri lepas dari kerajaan Majapahit. Berdirinya kerajaan Demak mendapat dukungan penuh dari para Wali Songo, yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam masyarakat. Dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan besar. Adapun faktor-faktor yang mendorong Demak cepat menjadi kerajaan besar antara lain :
- Letaknya strategis karena di tengah-tengah jalur pelayaran nasional dan dekat dengan muara sungai
- Demak merupakan produsen beras terbesar di Pulau Jawa pada saat itu.
- Mundurnya Kerajaan Majapahit
Raja – raja yang memerintah di kerajaan Demak antara lain :
1. Raden Patah ( 1500 – 1518 )
Nama kecilnya terkenal dengan sebutan Pangeran Jimbun, dan setelah menjadi raja bergelar Sultan Alam Akbar al Fatah. Pada masa pemerintahan Raden Patah, kerajaan Demak menjadi kerajaan besar dan menjadi pusat penyebaran agama Islam yang penting. Untuk itu, dibangunlah Masjid Agung Demak.
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, di satu sisi membuat kedudukan Demak semakin penting arti dan peranannya sebagai pusat penyebaran agama Islam. Namun, di sisi lain hal itu juga merupakan ancaman bagi kekuasaan Demak. Oleh karena itu, pada tahun 1513, Demak mengirim armadanya untuk menyerang Portugis di Malaka dibawah pimpinan Pati Unus, putra Raden Patah. Serangan yang dibantu oleh Aceh dan Palembang itu gagal karena kualitas persenjataan yang kurang memadai.
2. Pemerintahan Pati Unus ( 1518 – 1521 )
Pada tahun 1518 Raden Patah wafat kemudian digantikan putranya yaitu Pati Unus. Pati Unus terkenal sebagai panglima perang yang gagah berani dan pernah memimpin perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Karena keberaniannya itulah ia mendapatkan julukan Pangeran Sabrang lor. Ia juga mengirim Katir untuk mengadakan blokade terhadap Portugis di Malaka, sehingga mengakibatkan Portugis kekurangan bahan makan.
3. Pemerintahan Sultan Trenggono ( 1521 – 1546 )
Pati Unus tidak memiliki putra. Ketika wafat , tahta kerajaan diganti oleh adiknya yang bernama Raden Trenggono. Di bawah pemerintahan Sultan Trenggono, Demak mencapai masa kejayaan. Ia dikenal sebagai raja yang bijaksana dan gagah berani. Wilayah kekuasaannya sangat luas yaitu meliputi Jawa Timur dan Jawa Barat.
Musuh utama Demak adalah Portugis yang mulai memperluas pengaruhnya ke Jawa Barat dan merencanakan mendirikan benteng Sunda Kelapa. Pada tahun 1522 Sultan Trenggono mengirim tentaranya ke Sunda kelapa dibawah pimpinan Fatahillah. Pengiriman pasukan Demak ke Jawa Barat bertujuan untuk mengusir bangsa Portugis. Tahun 1527 Fatahillah beserta para pengikutnya berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Sejak itulah, Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan yang sempurna ( kini dikenal dengan Jakarta )
Sultan Trenggono bercita-cita menyatukan pulau Jawa di bawah kekuasaan Demak. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Sultan Trenggono mengambil langkah sebagai berikut :
- menyerang Jawa Barat ( Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon ) dipimpin
Fatahillah
- menyerang daerah Pasuruan di Jawa Timur ( kerajaan Hindu Supit Urang )
dipimpin Sultan Trenggono sendiri, serangan ke Pasuruan tidak membawa hasil
karena Sultan Trenggono meninggal
- mengadakan perkawinan politik. Misalnya :
- Fatahillah dijodohkan dengan adiknya
- Pangeran Hadiri dijodohkan dengan puterinya ( adipati Jepara )
- Joko Tingkir dijodohkan dengan puterinya ( adipati Pajang )
- Pangeran Pasarehan dijodohkan dengan puterinya ( menjadi Raja Cirebon ).
C. Kehidupan Ekonomi
Letak kerajaan Demak yang strategis , sangat membantu Demak sebagai kerajaan Maritim. Lagi pula letaknya yang ada di muara sungai Demak mendorong aktivitas perdagangan cepat berkembang. Di samping dari perdagangan, Demak juga hidup dari agraris. Pertanian di Demak tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara. Demak bisa menjual produksi andalannya seperti beras, garam dan kayu jati.
D. Kehidupan Keagamaan
Berdirinya kerajaan Demak banyak didorong oleh latar belakang untuk mengembangkan dakwah Islam. Oleh karena itu tidak heran jika Demak gigih melawan daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh asing. Berkat dukungan Wali Songo , Demak berhasil menjadikan diri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki pengaruh cukup luas. Untuk mendukung dakwah pengembangan agama Islam, dibangun Masjid Agung Demak sebagai pusatnya.
E. Kehidupan Sosial Budaya
Salah satu peninggalan berharga kerajaan Demak adalah bangunan Masjid Demak yang terletak di sebelah barat alun-alun Demak. Masjid Agung Demak memiliki ciri khas yakni salah satu tiang utamanya terbuat dari tatal ( potongan kayu), atap tumpang, dan di belakngnya terdapat makam raja-raja Demak.
F. Keruntuhan Kerajaan
Sepeninggal Sultan Trenggono, di Demak terjadi pertikaian antar keluarga. Pangeran Sekar Sedo Lepen yang seharusnya menggantikan Sultan Trenggono dibunuh oleh Sunan Prawoto dengan harapan ia dapat mewarisi tahta kerajaan. Putra Pangeran Sedo Lepen yang bernama Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto dan beberapa pendukungnya. Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan tidak disenangi oleh Pangeran Adiwijoyo atau Joko Tingkir , menantu Sultan Trenggono. Arya Penangsang dapat dikalahkan oleh Jaoko Tingkir yang selanjutnya memindahkan pusat kerajaan ke Pajang. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Demak pada tahun 1568.
0 comments:
Post a Comment